X-Steel - Link Select 2

Pembimbing dan Peserta LKS 28-29 Februari 2020

Penutupan LKS di SMKN 29 Jakarta.

Pembimbing dan Peserta LKS 27-28 Februari 2019

Foto Bersama di SMKN 4 Jakarta.

Pembimbing LKS

Foto Bersama di SMKN 4 Jakarta.

Lomba LKS Elektronika Aplikasi 2015 @ Panasonic Gobel

Foto bersama juri dan peserta LKS dari SMKN 53 Jakarta.

Pengarahan dari juri LKS DKI 2015

Pengarahan yang diberikan oleh juri selama LKS berlangsung.

Prototype Design Project

Project yang dilakukan dengan merakit komponen yang ada menjadi contoh yang ada.

Fault Finding, Repair and measurement Project

Project untuk mencari kerusakan dan kesalahan serta melakukan pengukurannya.

Reverse Enginering Project

Project membuat sebuah skema dari sebuah peralatan elaktronika.

Pentingnya waktu sholat

Sholat Subuh, Dzuhur, dan Ashar.

Pentingnya waktu sholat

Sholat Magrib, Isya, dan Tahajud.

LKS 2016

Foto bersama pada LKS tahun 2016.

LKS 2018

Brefing sebelum lomba.

Sunday, 31 March 2013

DIGITAL VIDEO

Digital Video?

Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder.
Sebuah video terdiri dari beberapa element yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Frame Rate
Ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dimainkan dengan cepat dan dilihat oleh mata manusia, maka gambar-gambar tersebut akan terlihat seperti sebuah pergerakan yang halus. Jumlah gambar yang terlihat setiap detik disebut dengan frame rate. Diperlukan frame rate minimal sebesar 10 fps (frame per second) untuk menghasilkan pergerakan gambar yang halus. Film-film yang dilihat di gedung bioskop adalah film yang diproyeksikan dengan frame rate sebesar 24 fps, sedangkan video yang dilihat pada televisi memiliki frame rate sebesar 30 fps (tepatnya 29.97 fps). Frame rate digunakan sebagai format standar NTSC, PAL dan SECAM yang berlaku pada negara-negara didunia.
2. Aspect Ratio
Pixel aspect ratio menjelaskan tentang ratio atau perbandingan antara lebar dengan tinggi dari sebuah Pixel dalam sebuah gambar. Frame aspect ratio menggambarkan perbandingan lebar dengan tinggi pada dimensi frame dari sebuah gambar. Sebagai contoh, D1 NTSC memiliki pixel aspect ratio 0.9 (0.9 lebar dari 1 unit tinggi) dan memiliki pula pixel aspect ratio 4:3 (4 unit lebar dari 3 unit tinggi). Beberapa format video menggunakan frame aspect ratio yang sama tetapi memakai pixel aspect ratio yang berbeda. Sebagai contoh, beberapa format NTSC digital menghasilkan sebuah 4:3 frame aspect ratio dengan square pixel (1.0 pixel aspect ratio) dan dengan resolusi 640 x 480. sedangkan D1 NTSC menghasilkan frame aspect ratio yang sama yaitu 4:3 tetapi menggunakan rectangular pixel (0.9 pixel aspect ratio) dengan resolusi 720 x 486. Pixel yang dihasilkan oleh format D1 akan selalu bersifat rectangular atau bidang persegi, akan berorientasi vertikal dalam format NTSC dan akan berorientasi horisontal dalam format PAL. Jika menampilkan rectangular pixel dalam sebuah monitor square pixel tanpa alterasi maka gambar yang bergerak akan berubah bentuk atau mengalami distorsi. Contohnya lingkaran akan berubah menjadi oval. Tetapi bagaimanapun juga apabila ditampilkan pada monitor broadcast, gambar gerak akan ditampilkan secara benar.
3. Resolusi Spasial dan Frame Size
Lebar dan tinggi frame video disebut dengan frame size, yang menggunakan satuan piksel, misalnya video dengan ukuran frame 640×480 piksel. Dalam dunia video digital, frame size disebut juga dengan resolusi. Semakin tinggi resolusi gambar maka semakin besar pula informasi yang dimuat, berarti akan semakin besar pula kebutuhan memory untuk membaca informasi tersebut. Misalnya untuk format PAL D1/DV berukuran 720×576 piksel, format NTSC DV 720×480 piksel dan format PAL VCD/VHS (MPEG-1) berukuran 352×288 piksel sedangkan format NTSC VCD berukuran 320×240 piksel.
4. Level Bit
Dalam dunia komputer, satuan bit merupakan unit terkecil dalam penyimpanan informasi. Level bit atau Bit depth menyatakan jumlah atau banyaknya bit yang disimpan untuk mendeskripsikan warna suatu piksel. Sebuah gambar yang memiliki 8 bit per piksel dapat menampilkan 256 warna, sedangkan gambar dengan 24 bit dapat menampilkan warna sebanyak 16 juta warna. Komputer (PC) menggunakan 24 bit RGB sedang sinyal video menggunakan standar 16 bit YUV sehingga memiliki jangkauan warna yang terbatas. Untuk itu perlu berhati-hati apabila membuat video untuk ditayangkan di TV, karena tampilan warna di layar monitor PC berbeda dengan tampilan di layar TV. Penentuan bit depth ini tergantung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh kedua mata. Sebagai contoh, pada layar datar, persepsi kedalaman suatu benda berdasarkan subyek benda yang tampak.
5. Laju Bit
Laju bit disebut juga dengan nama laju data. Laju bit menentukan jumlah data yang ditampilkan saat video dimainkan. Laju data ini dinyatakan dalam satuan bps (bit per second). Laju data berkaitan erat dengan pemakaian dan pemilihan codec (metode kompresi video). Beberapa codec menghendaki laju data tertentu, misalnya MPEG-2 yang digunakan dalam format DVD dapat menggunakan laju bit maksimum 9800 kbps atau 9,8 Mbps, sedangkan format VCD hanya mampu menggunakan laju bit 1,15 Mbps.
Sama halnya dengan file suara dan gambar, teknik kompresi dari video menghasilkan banyak format file video bermunculan. Berikut adalah formati file video yang lazim digunakan:
ASF (Advanced System Format)
1. Dibuat oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming format
2. Bagian dari Windows Media framework
3. Format ini tidak menspesifikasikan bagaimana video atau audio harus di encode, tetapi sebagai gantinya menspesifikasikan struktur video/audio stream. Berarti ASF dapat diencode dengan codec apapun.
4. Dapat memainkan audio/video dari streaming media server, HTTP server, maupun lokal.
5. Beberapa contoh format ASF lain adalah WMA dan WMV dari Microsoft.
6. Dapat berisi metadata seperti layaknya ID3 pada MP3
7. ASF memiliki MIME “type application/vnd.ms-asf” atau “video/x-ms-asf”.
8. Software : Windows Media Player
MOV (Quick Time)
1. Dibuat oleh Apple
2. Bersifat lintas platform.
3. Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet.
4. Software: QuickTime
5. Memiliki beberapa track yang terdiri dari auido, video, images, dan text sehingga masing-masing track dapat terdiri dari file-file yang terpisah.
MPEG (Motion Picture Expert Group)
1. Merupakan file terkompresi lossy.
2. MPEG-1 untuk format VCD dengan audio berformat MP3.
3. MPEG-1 terdiri dari beberapa bagian:
· Synchronization and multiplexing of video and audio.
· Compression codec for non-interlaced video signals.
· Compression codec for perceptual coding of audio signals.
· MP1 or MPEG-1 Part 3 Layer 1 (MPEG-1 Audio Layer 1)
· MP2 or MPEG-1 Part 3 Layer 2 (MPEG-1 Audio Layer 2)
· MP3 or MPEG-1 Part 3 Layer 3 (MPEG-1 Audio Layer 3)
· Procedures for testing conformance.
· Reference software
4. MPEG-1 beresoluasi 352×240.
5. MPEG-1 hanya mensupport progressive scan video.
6. MPEG-2 digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit dan cable tv.
7. MPEG-2 support interlaced format.
8. MPEG-2 digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc.
9. MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution, videophone dan broadcast television.
10. MPEG-4 mendukung digital rights management.
DivX
1. Salah satu video codec yang diciptakan oleh DivX Inc.
2. Terkenal dengan ukuran filenya yang kecil karena menggunakan
MPEG4 Part 2 compression.
1. Versi pertamanya yaitu versi 3.11 diberi nama “DivX ;-)”
2. DivX bersifat closed source sedangkan untuk versi open sourcenya adalah XviD yang mampu berjalan juga di Linux.
Windows Media Video (WMV)
1. Codec milik Microsoft yang berbasis pada MPEG4 part 2
2. Software: Windows Media Player, Mplayer, FFmpeg.
3. WMV merupakan gabungan dari AVI dan WMA yang terkompres, dapat berekstensi wmv, avi, atau asf.

Sumber:http://aryuanda.byethost15.com

Tuesday, 26 March 2013

VCR


Merawat Pesawat Video Cassette Recorder (VCR)

1. Jangan gunakan pembersih kaset.
            Semua pembersih head video abrasif. Bahkan pembersihan kaset basah akan merusakhead tape VCR anda. pembersih kaset bersih dengan pengamplasan kepala dan video Anda. akan mempersingkat masa pakai kepala video. Mengganti video di head tape VCR Anda.
Ini adalah perbaikan mahal. Profesional pembersihan tidak diperlukan yang sering, umumnya tidak lebih dari sekali setiap beberapa tahun. Sebaliknya coba ini, Anda ambil. mesin dalam mode bermain dengan tape baik yang dikenal dan mendorong kecepatan pencarian RW. Mencoba ini selama beberapa menit, jika foto Anda mulai membersihkan berlanjut sampai jelas. (Hal ini dapat mengeluarkan kotoran dari kepala video) Jika latihan ini tidak memecahkan masalah Anda tape pembersihan kemungkinan besar akan tidak memecahkan masalah Anda.


2. Jangan menghapus rekaman macet dari VCR anda.

        Menghapus tape mungkin akan menyebabkan kerusakan pada kereta atau gearing. toko profesional dapat menghapus rekaman tanpa kerusakan lebih lanjut, tabungan Anda mahal perbaikan dan biaya penggantian rekaman video. Jika toko kita tidak nyaman untuk wilayah Anda, Cari toko terkemuka di daerah Anda. Biaya untuk menghapus rekaman di sebagian VCR seharusnya dikenakan biaya minimal atau tidak ada sama sekali dari Plus biaya $ 7,00 untuk memindahkan pita dan kami akan melakukan sementara Anda menunggu.

3. Jangan gunakan penutup debu pada VCR anda ketika sedang tersambung masuk 
      Hal ini dapat mempersingkat masa pakai banyak jenis karena desain VCR.

4. Jangan menggunakan camcorder anda sebagai pemain VCR.

       Sebuah camcorder dirancang untuk digunakan sebagai camcorder. Bila digunakan untuk memainkan VCR akan menempatkan memakai berlebihan pada mekanisme yang tidak dirancang untuk ini digunakan.

5. Gunakan tape stereo hi-fi untuk merekam, terutama untuk camcorder dalam rumah Anda kaset murah menyebabkan penumpukan yang berlebihan dan dapat menyebabkan keausan lebih lanjut dengan menyebabkan drag yang berlebihan pada bagian mekanik.

  
6. Selama badai atau listrik padam,
 cabut dari kabel VCR sambungan dan stopkontak listrik. Sebuah penindas gelombang dirancang untuk mencegah lonjakan energi yang rendah, bukan tembakan langsung dari petir.


7. Stabilkan kaset dan VCR yang belum pada suhu kamar (untuk menstabilkan suhu ruangan di mobil anda kira-kira pada jam sebelum menggunakan VCR tersebut.


Menginstall Video Cassette Recorder (VCR)


     VCR memang jarang atau bahkan tidak sama sekali dipakai pada saat ini. Namun, cara peninstallan VCR harus kita ketahui karena suatu saat kita akan menemui VCR tersebut. VCR akan lebih mudah kita temui ketika kita pergi ke museum audio video atau pengumpul barang kuno.

      Baiklah, berikut cara penginstallan Video Cassette Recorder (VCR) :
A.    Untuk Mode Perekaman 
  1. Siapkan Semua alat yang akan digunakan, Handtool, dan sebagainya.
  2. Sebelum membuat hubungan yakinkan bahwa piranti telah dilepaskan dari saluran daya.
  3. Sambungkan Kabel seperti pada gambar berikut,
  4. Sambungkan Steker VCR (tiap model VCR memiliki asusmsi tegangan berbeda) dan Televisi ke jaring-jaring listrik 220volt.
  5. Nyalakan VCR dan Televisi dengan menekan tombol power pada kedua perangkat tersebut.
  6. Buka tutup kaset dengan menekan tombol “Eject” pada panel depan VCR.
  7. Masukkan Kaset kedalam wadah kaset yang terbuka.
  8. Tutup wadah kaset dengan mendorongnya kebelakang.
  9. Hadapkan Video Kamera kearah yang akan direkam.
  10. Tekan tombol “Rec” pada panel depan VCR.
  11. Jika telah selesai perekaman, tekan tombol “Stop” untuk memberhentikan proses perekaman.

B.    Untuk Mode Putar Ulang
  1. Siapkan Semua alat yang akan digunakan, Handtool, dan sebagainya.
  2. Sebelum membuat hubungan yakinkan bahwa piranti telah dilepaskan dari saluran daya.
  3. Sambungkan Kabel seperti pada gambar berikut,
  4. Sambungkan Steker VCR (tiap model VCR memiliki asusmsi tegangan berbeda) dan Televisi ke jaring-jaring listrik 220volt.
  5. Nyalakan VCR dan Televisi dengan menekan tombol power pada kedua perangkat tersebut.
  6. Buka tutup kaset dengan menekan tombol “Eject” pada panel depan VCR.
  7. Masukkan Kaset kedalam wadah kaset yang terbuka.
  8. Tutup wadah kaset dengan mendorongnya kebelakang.
  9. Tekan Tombol “Loading” atau “Play” pada panel depan VCR.
  10. Tunggu proses VCR berlangsung.


Memperbaiki Pesawat Video Cassette Recorder (VCR)

        Walaupun kebanyakan dari kita menonton film sewa DVD hari ini, Anda mungkin masih memiliki beberapa kaset VHS tergeletak di sekitar, bahkan jika mereka hanya video rumah atau awal film James Bond. Ada beberapa hal yang lebih frustrasi daripada bermunculan rekaman lama Anda dari "Dr No" pada pertengahan musim dingin mesin untuk melihat di Ursula Andress muncul dari perairan hangat dari Jamaika dalam bikini, hanya untuk melihat apa yang sudah di luar jendela Anda - salju. Berikut adalah cara melakukan beberapa perbaikan sederhana VCR :



                    
  • Dalam istilah video, salju adalah kebisingan acak. Penyebab paling umum adalah kaset kosong. Jika di tape Anda telah diputar sebelumnya, salju Anda kemungkinan besar disebabkan oleh pemutaran kepala kotor. Solusi paling sederhana adalah untuk membeli tape pembersihan. Ada dua jenis, basah dan kering. Pita dry cleaning cenderung mengelupas kepala Anda lebih. Pita basah menggunakan cairan pembersih dan lebih baik untuk dek Anda.
  • Solusi pembersih terbaik untuk meluangkan waktu untuk membeli udara tekan, larutan pembersih kepala dan tips kepala profesional pembersih yang terbuat dari chamois.Mereka tersedia pada line, dari perbaikan tempat-tempat profesional VCR atau elektronik rumah pasokan. Anda tidak ingin menggunakan penyeka kapas karena serat dapat terjebak dalam jalur pita. Loading pada tape dan menonton jalan tape ketika benang. Catatan di mana rekaman itu datang dalam kontak dengan kepala (dalam drum) dan roda penggulung. Sekarang mengeluarkan rekaman itu. Meniup chassis dengan dapat Anda kompresi udara. Basah kepala membersihkan swab dengan solusi berbasis alkohol didenaturasi, dan bersih ke arah tape perjalanan , memutar drum dengan tangan sehingga Anda membersihkan kepala. Anda tidak ingin membersihkan permukaan atas dan ke bawah seperti menggosok gigi Anda.
  • Jika timer VCR Anda tiba-tiba berhenti berkedip 12:00 dan tidak menyala sama sekali, Anda mungkin memiliki masalah daya. Periksa busi Anda dan semua konektor.Kebanyakan VCR's memiliki indikator embun yang berubah mesin mati jika udara terlalu lembab. Switch ini adalah pada papan sirkuit utama. Jika Anda melihat cahaya pada, biarkan mesin kering secara menyeluruh sebelum mencoba untuk mengoperasikannya.
  • Tambahan poin kerentanan untuk VCR adalah ikat pinggang. Jika mereka dipakai atau rusak, tape tidak akan transportasi, merekam atau pemutaran. Buka tape deck dan melihat. Pastikan untuk menghapus setiap sabuk mencurigakan hati-hati mencatat di mana Anda mendapatkan mereka dari. Anda akan perlu mengganti mereka dengan orang-orang yang ukurannya tepat atau sedikit lebih kecil dalam kasus mereka mendapatkan membentang keluar dari bentuk.
  • Karena banyak dari kita tidak menggunakan kaset yang banyak, berikut adalah beberapa pengingat masalah yang dapat dengan mudah diperbaiki dengan menggunakan kontrol VCR's. Jika bagian atas gambar Anda adalah pergeseran atau bergulir tidak konsisten, Anda mungkin memiliki ketegangan tidak merata di seluruh panjang pita. Mencoba kemasan rekaman Anda, dengan meneruskan cepat ke akhir dan rewinding ke awal sebelum bermain lagi. Jika Anda pernah memakai setelan poliester di 70, Anda ingat bagaimana tidak merata serat dapat meregang. If you find a noisy area in part of the picture, your head alignment might be off. Jika Anda menemukan daerah yang bising di bagian gambar, disebelah head tape Anda mungkin off. Hal ini terutama berlaku jika rekaman asli direkam pada mesin yang berbeda.Sesuaikan mengontrol pelacakan untuk lebih menyelaraskan kepala Anda.
  • Jika  VCR Anda  makan rekaman Anda, kelaparan dek Anda mungkin disebabkan oleh pemalas usang yang mengatur aksi mengambil reel. Pertama coba membersihkannya.Jika Anda yakin dalam menghilangkan dan menggantikannya, melakukannya, jika tidak, saatnya untuk mengambil dek Anda ke teknologi, dan garpu di atas tarif per jam tinggi yang diperlukan. Lebih baik lagi, kepala ke toko barang bekas lokal dan mengambil sebuah dek VHS sana untuk sebuah lagu, tapi pastikan Anda memiliki hak untuk kembali jika tidak bekerja.

Prinsip Kerja Video Cassette Recorder (VCR)


         Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956. alat ini populer digunakan dalam rangka pengembangan sistem penyiaran televisi, karena apa yang ditayangkan pada pertama kali sekarang akan dapat diputar kembali pada waktu yang lain.
      VCR sendiri memiliki dua tugas utama, yaitu mengadakan kontak dengan pita kaset, sebuah alat yang sangat tipis, sangat lemah dan mudah sekali rusak, dengan ukuran panjang yang tidak terukur dalam sebuah plastik, dan membaca sinyal dari pita kaset dan “memaknainya” dengan sinyal yang bisa dimengerti oleh televisi. Tugas kedua diatas merupakan sebuah kemajuan teknologi yang tinggi dalam waktu singkat.
       Pada perekaman suara, informasi suara disimpan secara linear pada kaset. Kemudian kaset bergerak melewati “kepala perekam” dan informasi suara tersebut diletakkan sebagai sebuah garis panjang yang mengikuti pergerakan pita kaset. Kaset ini dapat bergerak melewati kepala perekam tersebut dengan ukuran 2 sampai 3 inci (5 sampai 8 cm) per detik.
          Sinyal video terdiri sekitar 500 kali lebih banyak informasi dibandingkan dengan sinyal bunyi, dikarenakan beberapa pendekatan pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh beberapa hal. Namun kaset harus tetap bergerak melewati kepala perekam tersebut beberapa kaki per detik. Untuk mengatasi masalah ini, dua kepala perekam terorganisi bersama pada sebuah drum putar yang digerakkan kearah yang lebih tinggi dari posisi kaset.

Berikut adalah prinsip kerja Video Cassette Recorder :
  • Pertama kepala berputar pada 1800 rotasi per menit, atau 30 pergantian per detik.  

  • Pada mode SP, kaset akan melewati kepala pemutar pada garis 1,31 inci per menit (33,35 mmps), pada mode LP pada 0.66 inci per detik (16,7 mmps), dan pada mode EP pada 0,44 inci per detik (11,12 mmps). Karena rotasi inilah kepala tersebut berputar pada 228,5 inci(5804 mm) per detik, atau dengan kata lain berputar pada 25 mil per jam. Artinya apabila video menyimpan informasi secara linear,maka anda akan memerlukan 50 mil (80 km) untuk sebuah kaset dapat menyimpan film dengan durasi 2 jam. 

  • Ketika VCR mulai membaca kaset, dua pemutar yang akan menarik kaset keluar dari VCR.Mereka akan bergerak pada rel dan membungkus perekam disekitar drum. Ketika kaset untuk pertama kalinya didudukan pada VCR, dua pemutar ini akan langsung masuk pada kaset, di belakang perekam, kaset akan melakukan penyesuaian posisi dengan perekam pada saat ini. Ketika pemutar bekerja dengan baik pada track,kaset akan berputar dengan baik disekitar drum. Sebuah kunci pemutar akan menahan gerakan berputar dari kepala perekam.

  • Sebuah bagian yang dikatehui sebagai helical scanning akan membantu pemutaran kaset. Masalahnya adalah bagaimana cara membuat desain sebuah bentuk VCR yang bisa membungkus kaset video dalam putaran kepala perekam dengan tujuan perekaman ataupun pemutaran memori kaset. Selain itu mesin juga harus dapat mempertahankan pergerakan kaset pada posisi tertentu yang seimbang dengan kecepatan putaran yang pas dan mampu diidentifikasi dan berhenti dengan tepat.

PERBEDAAN MEDIA REKAM CD DGN DVD


PERBEDAAN MEDIA REKAM VCD DAN DVD


VCD (Video Compact Disc) atau MPEG1 atau DAT menggunakan media rekam CD (Compact Disc) biasa sebagai alat atau media untuk memutar kembali/playback.

DVD Video (Digital Versatile Disc Video) atau MPEG2 atau VOB menggunakan media rekam DVD sebagai alat untuk memutar kembali/playback.

Dari pernyataan diatas, disini berarti akan dibahas perbedaan media rekam untuk VCD dan DVD-Video yaitu media rekam CD dan DVD.

Perbedaan Media Rekam VCD dan DVD

      1.  Dilhat dari hal ukuran Track dan Pitch

DVD memiliki ukuran pit lebih kecil dari CD. Pit adalah luban(galian) kecil atau tekananyang sedikit di atas permukaan disc yang mengijinkan pickup laser untuk membedakan antarakondisi digital berlogik 0 dan 1. DVD sisi tunggal, lapisan tunggal dapat menyimpan sekitar tujuh kalilebih banyak dari pada CD. Sebagian besar tambahan ini berasal dari pit dan track pada DVD lebih kecil.


      2.      Dilihat dari Track space / spasi tiap track

       Jalur  track pada DVD 2,16 kali lebih kecil dan panjang pit minimum, untuk DVD lapisan tunggaladalah 2,08 kali lebih kecil dari pada CD. Fitur spasi track antar pit spiral pada DVD lebihtipis. Dalasusunan demikian DVD player membaca format DVD dengan ukuran pit  lebih kecil danspasi track lebih tipis, jenis laser yang digunakan berbeda karena menghendaki cahaya dengan berkasyang lebih sempit. Ini merupakan satu dari sebagian besar alasan mengapa CD player tidak dapatmembaca DVD, sementara DVD player mampu membaca CD audio).

     3.      Dilihat dari kapasitas lapisan pada single side – single layered

 Sebagaimana telah diketahui DVD-5, merupakan konstruksi yang paling sederhana format inimampu menyimpan 4,7 GB data digital. Angka 5 dalam DVD-5 signifikan dengan mendekati kapasitasdata 5 GB, sedangkan kapasitas CD hanya 650 MB. Informasi digital ini mendekati dua jam videodigital dan audio video, atau 74 menit untuk
musik DVD audio resolusi tinggi.

     4.      Dilihat dari Panjang Gelombang Sinar Laser (Æ›)

     Keduanya sama-sama pakai sinar laser merah untuk pembaca datanya. Bedanya ada di panjang gelombang. Sinar laser merah pada CD panjang gelombangnya adalah 780 nm, sedangkan DVD menggunakan sinar laser merah ber-panjang gelombang 650 nm.


     5.      Dilihat dari NA/Diafragma atau pengatur lensa Fokus
      Besarnya NA atau Diafragma untuk CD Nilainya 0,45 dan untuk DVD nilainya 0,6. Semakin besar nilainya, semakin kecil titik fokus yang bisa dibuat oleh lensa. Besarnya diafragma mempengaruhi jarak lapisan data dengan mata laser.
       Ketebalan keping adalah 1,2 mm, anggap saja lapisan yang mengkilap adalah lapisan atas dan lapisan yang berlabel adalah lapisan bawah. Pada CD Lapisan data terletak di lapisan bawah sendiri dan bersentuhan langsung dengan lapisan label. Sedangkan lapisan data DVD terletak di tengah-tengah keping, atau 0,6 mm dari lapisan atas. Coba ambil keping cd yang sudah tak terpakai, coba gores labelnya dengan uang logam ato benda lain yang mirip. Ketika digores labelnya, lapisan datanya juga ikut terkelupas. Bila digores semuanya maka akan menghasilkan keping CD yang bening. Berbeda dengan DVD, bila digores labelnya, lapisan datanya akan tetap hidup tenang ditengah keping.

TROUBLE SHOOT DVD


Memperbaiki DVD Player


    Repair atau troubleshooting adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita anak SMK, terutama pada jurusan kita Audio - Video yang selalu dihadapkan pada perbaikan dan perakitan barang – barang elektronika. Barang – barang elektronika sangatlah mudah rusak khususnya DVD Player, ini terutama disebabkan oleh panas yang berlebihan pada komponen, tidak stabilnya arus dari PLN dll.
Dalam materi ini kita akan membahas langkah – langakah mengatasi kesalahan pada DVD PLAYER
TEKNIK DASAR MENCARI KERUSAKAN PADA DVD

MATI TOTAL
SOLUSI : Perhatikan gejala mati total tersebut apakah karena disebabkan tegangan dari listrik PLN memang tidak masuk sama sekali. Biasanya mati total ini ditandai dengan tidak adanya sama sekali indikator yang menyala
Bila mempunyai multimeter dapat dengan mudah mengukur tegangan listrik dari kabel power ke rangkaian regulator (power supply).
bila memang tegangan power dari PLN masuk ke dalam unit power supply, bisa di ukur tegangan output dari power supply tersebut. DVD model terbaru hanya menggunakan 2 buah tegangan yaitu +5V dan +12V, umumnya model lama agak sedikit rumit Karena menggunakan +12V,-12V,+5V,+3,3V.
Bila ternyata tegangan tersebut semua ada, bisalah dipastikan Decoder Board nya yang rusak, atau istilah kerennya dikalangan kita adalah MPEG tetapi jangan langsung mengganti MPEG tersebut karena biasanya bukan rusak dari rangkaian "Hardware", tetapi ada kemungkinan rusak karena "Firmware" corrupt atau hilang, jadi jangan terburu buru ganti MPEG, apalagi DVD model baru yang menggunakan SPI Flash, itu lebih sering rusak "firmwarenya" solusinya tinggal isi lagi "firmwarenya" dari PC ke DVD player tersebut.

Tidak ada suara
gejala tidak ada suara biasanya di karenakan rangkaian Mute bekerja atau bisa juga karena Ic Pre amp (4558) rusak. bila rusak karena rangkaian mute bekerja, cabut saja 2 buah transistor pada bagian Mute tersebut, kerusakan ini sering di dapati pada DVD Vitron.





PROBLEM NO DISK PADA DVD
Penyebab utama adalah optic, tetapi perhatikan dulu gejalanya, karena juga terkadang dari motor spindle, bisa terjadi juga dikarenakan kabel flexsible rusak.
Kerusakan optik biasa pada umumnya terjadi karena laser dioda sudah tidak menghasilkan output power yang sesuai, umumnya output laserdiode DVD player adala  h 7mW untuk DVD, untuk VCD dan CD berkisar antara 5mW

Dan juga kerusakan bisa terjadi karena sudut penembakan laser diode yang tidak presisi ,karena begitu kecil ukurannya bagi mata awam untuk membuat ukuran tersebut normal kembali yaitu mikrometer,jadi sebenarnya optik yang rusak bisa diperbaiki dengan menggunakan alat yang lengkap, tetapi karena harga alat tersebut amat mahal, lebih baik beli yang sudah jadi.

TRIK MENGATASI DVD NO DISC DENGAN WD 40

    Coba praktekkan trik sederhana ini untuk mengatasi kerusakan DVD " NO DISC ".Caranya dengan membuka mekanik DVD dan kita posisikan terbalik, SPINDLE motor boleh dilepas atau tetap terpasang pada mekaniknya. Semprotkan cairan WD 40 pada sekitar as rotor belakang dari SPINDLE motor sedikit saja (satu kali semprot). Putar motor dengan menggunakan tangan beberapa kali sampai dimungkinkan as dari motor terlumasi.Tempatkan mekanik ke posisi semula dan bersihkan mekanik dari sisa cairan yang mungkin tercecer dengan menggunakan tissue atau kapas. Hati hati pada saat menyemprot jangan sampai cairan mengenai mata optic DVD.
Perlu di ketahui sebelum melakukan hal di atas harus kita yakinkan dahulu bahwa yang menyebabkan DVD NO DISC adalah memang dari SPINDLE motor.Dapat kita lihat sepintas dengan mengamati mekanik DVD saat di operasikan, cirinya OPTIC terlihat masih bersinar merah, putaran piringan terlihat lambat dan berat,dan kerja mekanik yang lain normal.

DVD PLAYER



Melakukan Install DVD Player

           Menghubungkan DVD player pada penerima stereo (atau televisi jika tidak memiliki penerima) meliputi pembuatan dua hubungan dasar audio dan video.
1.Hubungan audio 
  • Hubungan pertama untuk bagian sinyal audio. Terdapat beberapa pilihan tergantung pada penerima yang dimiliki. Pilihan terbaik (jika ada) adalah menggunakan optic (juga dinamakan Tos-link) atau koneksi digital coaxial (RCA). Kedua pilihan ini sama kualitasnya, juga sama dalam hal penggunaan dibutuhkan dua keluaran pada DVD player dan sebuah masukan pada penerima. Hanya pada penerima dibangun dalam decoder dolby digital.
  • Jika penerima dibangun tidak memiliki Dolby Digital atau DTS decoder, namun merupakan Dolby Digital ready cari kanal Dolby 5.1 atau kanal DTS 5.1. Hubungan ini meliputi enam kabel, berkaitan dengan perbedaan kanal speaker : kiri depan, senter depan, kanan depan, kiri belakang, kanan belakang dan subwoofer.
  • Pilihan akhir dihubungkan dua komponen keluaran analog RCA. Ini merupakan hubungan dua kabel dengan satu kabel mengirimkan suara speaker kiri dan kabel yang lain mengirim speaker kanan. Hubungan ini akan mengirimkan suara stereo, namun mungkin hanya merupakan pilihan jika memasang televisi secara langsung, atau jika yang dimiliki penerima tua dua kanal.

2.Hubungan video 

  • Pilihan kualitas terbaik menggunakan hubungan komponen. Hubungan ini terdiri dari tiga kabel : warna label merah, biru dan hijau. Oleh karena itu hubungan ini hanya ada pada seperangkat penerima dan televisi mutakhir.
  • Pilihan berikutnya adalah S-Video. Hubungan DVD player satu kabel pada penerima.
  • Pilihan terakhir serupa dengan pengaturan audio, menggunakan keluaran video RCA analog, biasanya dengan warna label kuning pada kedua ujungnya. Ini akan mengirimkan kualitas terendah, namun mencukupi untuk televisi yang paling tua.

A.Koneksi Dasar DVD player dan TV dengan jack masukan Audio/Video

 

Gambar 3.1


  • Sisipkan kabel audio dalam AUDIO jack L (kiri = putih) dan R (kanan = merah) dibelakang DVD player, dan dalam jack AUDIO IN dalam perangkat TV.
  • Sisipkan kabel video (kuning) ke dalam jack VIDEO dibelakang DVD player dan ke dalam jack VIDEO IN perangkat TV.
  • Sisipkan kabel daya AC ke dalam saluran AC.
  • Tekan tombol play pada DVD player.

B.Koneksi DVD player, TV dengan Jack masukan Audio Video menggunakan kabel S-Video

 

Gambar 3.2


  • Sisipkan kabel audio ke dalam jack AUDIO L (kiri=putih) dan R (kanan = merah) dibelakang DVD player dan jack AUDIO IN pada televisi.
  • Sisipkan kabel S-Video ke dalam jack S-Video dibelakang DVD player dank e jack S-VIDEO pada televisi. Koneksi ini memungkinkan kualitas gambar yang lebih baik (kabel kuning VIDEO IN atau OUT dalam S-VIDEO tidak diperlukan). Jika Tv tidak mempunyai S-VIDEO, gunakan koneksi dasar video pada gambar sebelumnya.
  • Sisipkan kabel daya AC ke dalam saluran AC.
  • Mainkan DVD

C.Koneksi DVD player, televisi dengan jack audio input dan jack komponen video 

  • Sisipkan kabel audio ke dalam jack AUDIO L (kiri = putih) dan R (kanan = merah) di belakang DVD player dan ke dalam jack AUDIO IN pada televisi.
  • Sisipkan kabel VIDEO ke dalam jack keluaran komponen video dibelakang DVD player dan jack masukan kompenen video pada televisi.
  • Sisipkan kabel daya AC ke dalam saluran AC.
  • Mainkan DVD.
 
Gambar 3.3

Catatan: 

  • Untuk kemungkinan gambar terbaik gunakan jack komponen video pada televisi, dan atur VIDEO OUT pada YUV. Jika televisi tidak mempunyai masukan komponen video dapat menggunakan jack S-Video pada DVD player dan atur VIDEO OUT pada S-Video.
  • Jika jack masukan komponen video dalam televisi ditandai Pr, Pb, Y artinya pengaturan televisi telah mempunyai fungsi progressive scan, tombol DISPLAY/P-SCAN pada remote control tidak perlu ditekan untuk memilih PROGRESSIVE TV. Jika jack masukan kompoenen video pada televisi ditandai Cr, Cb, Y. dalam kaitannya penggunaan fungsi P-SCAN, setelah koneksi tekan tombol DISPLAY/P-SCAN untuk memilih PROGRESSIVE TV.

D.Hubungan kombinasi DVD Player+TV+Dolby Digital Theater System  (audio/video receiver/home theater)


Gambar 3.4


  • Sisipkan kabel audio ke dalam AUDIO L ( kiri = putih) dibelakang DVD player dan ke dalam jack masukan penerima audio video.
  • Jika mempunyai penerima Dolby digital atau digital theater sisipkan kabel koaksial ke jack COAXIAL pada DVD player dan jack masukan digital dibelakang penerima. Koneksi ini memungkinkan penggunaan fungsi decoder dolby digital pada penguat AV atau penerima. Untuk itu juga harus mengatur perangkat keluaran Audio SPDIF/RAW atau SPDIF/PCM dalam menu pengaturan audio.
  • Hubungkan kabel video pilih salah satu dari 3 mode hubungan bila memilih satu koneksi mode, mode yang lain tidak diperlukan:
  • Koneksi video dasar
  • S-Video
  • Koneksi komponen video
  • Sisipkan kabel daya AC ke dalam saluran AC.
  • Mainkan DVD

Catatan: 

  • Kabel coaxial bukan kabel coaxial antenna, ini merupakan kabel audio kualitas tinggi dengan jack RCA pada kedua ujungnya. Bila membeli ke toko tanyakan kabel coaxial audio DVD untuk kanal suara 5.1.
  • Jika memiliki penerima atau piringan satelit tambahkan DVD player ini tidak akan mempengaruhi koneksi.
  • Bila digunakan kabel coaxial, tidak diperlukan penggunaan kabel AUDIO.
  • Untuk penggunaan kabel coaxial diperlukan pengaturan keluaran audio ke SPDIF/RAW atau SPDIF/PCM.


Mengoperasikan DVD Player

Lokasi kontrol


  1. Pintu Disc – Buka dan pengaturan disc di dalamnya
  2. Area penekanan untuk menutup  Tekan disini untuk menutup pintu DVD.
  3. Tombol pembuka – Tekan untuk membuka pintu
  4. Tombol On/Standby – Tekan untuk mensaklar On atau standby.
  5. Tombol PLAY/PAUSE – Tekan untuk mulai play atau sela.
  6. Tombol STOP  menghentikan permainan DISC, tekan dua kali untuk berhenti.
  7. Tombol NEXT SKIP – melompat bab berikutnya (maju).
  8. Tombol PREVIOUS SKIP  melompat ke bab sebelumnya (mundur).
  

  1. Sensor REMOTE CONTROL SIGNAL  menerima sinyal dari REMOTE CONTROL (arah yang dituju REMOTE sensor ini).
  2. Indikator ON/STANDBY  bila menyisipkan kabel power AC ke dalam saluan dinding,lampu indikator ON/STANDBY menyala oranye. Tekan tombol ON/STANBY padaREMOTE, lampu indikator menyala merah dan player dalam keadaan ON.
  3. Indikator PLAY  Selama play indikator ini akan menyala hijau. Bila tombol pada remote ditekan,lampu akan menyiarkan dengan cepat menunjukkan sinyal remote telah diterima.

Operasi Dasar 

          Untuk play disc, tekan tombol ON/STANDBY pada player atau pada REMOTE CONTROL untuk mengatur ON. ON/STANDBY ditunjukkan dengan lampu indikator merah. 
  1. Tekan tombol OPEN pada DVD player untuk membka disc.
  2. Tempatkan disc dengan hati-hati didalam tempatnya denganlabel disc menghadap ke atas (disc double sisi kedua sisi harus isi sehingga dapat juga menempatkan sisi atas) yakinkan disn telah ditempatkan dalam gelendong dengan menekan ditengah.
  3. Tekan tombol volume UP atau DOWN untuk mengatur level volume pada remote televisi dan remot DVD.
  4. Tekan tombol STOP untuk menghentian permainan. Catatan : Bila player dihentikan peraga akan menunjukkan PRESS PLAY TO CONTINUE, player merekam titikdimana tombol STOP ditekan (fungsi RESUME) . Tekan tombol play lagi, playback akan meresume dari titik ini .
  5. Setelah play tekan tombol OPEN pada  DVD player untuk membuka pintu dan mengeluarkan disc. Ingat jangan menyimpan disc dalam case untuk mencegah kerusakan disc dan setelah pintu ditutup dan matikan power.

Merawat DVD Player

    Pada posting kali ini, saya akan memberikan sedikit tips untuk merawat DVD Player dengan baik dalam penggunaannya agar tidak cepat rusak.

Berikut tips untuk Merawat DVD dengan baik dan benar,


1.Simpan DVD Player dalam tempat tertutup

        Hal ini dimaksudkan agar, DVD yang Anda miliki tidak banyak terkena debu dari luar secara langsung, DVD juga sensitive terhadap sinar matahari langsung, selain itu agar terjaga dari suhu yang lembab atau panas.

2.Sebaiknya bagian belakang tempat penyimpanan dibiarkan terbuka

        Hal ini dimaksudkan agar panas yang dihasilkan setelah atau DVD sedang dijalankan mudah keluar karena tidak tertahan oleh dinding penutup.

3.Gunakan lap lembut

        Ketika Anda membersihkan DVD, sebaiknya Anda menggunakan lap yang halus, apalagi ketika Anda membersihkan pinggir piringan DVD Playernya, usahakan ketika Anda membersihkan DVD jangan dengan arah yang berlawanan, sebaiknya Anda membersihkannya dengan cara berputar misalnya searah jarum jam. Bersihkan minimal seminggu sekali.

4.Gunakan DVD Cleaner

       Sebaiknya ketika Anda membersihkan, gunakan cairan yang memang diadakan untuk membersihkan peralatan elektronik, khususnya untuk DVD. Ini akan menjamin DVD anda berkilau tetapi tidak rusak karena cairan yang salah.

5.Jika kualitas gambar masih jelek walaupun sudah menggunakan DVD Cleaner,bersihkan bagian dalamnya dengan menggunakan cutton bud yang sebelumnya telah dibasahi terlebih dahulu dengan cairan khusus elektronik.


6.Jangan menumpuk DVD Player dengan sistem elektronik lain

        Ini dimaksudkan agar panas yang dihasilkan oleh DVD dan elektronik lainnya tidak beradu dan akhirnya akan merusak DVD dan elektronik lainnya.

7.Hindari menyetel DVD Player secara terus menerus karena dapat merusak mata optik.

Kemampuan DVD yang memang ada batasnya membuat Anda kurang nyaman, tetapi ini adalah kodrat dari setiap produk pasti mempunyai kemampuan yang terbatas.

8.Hindari menyusun koleksi DVD film di atas DVD Player. Gelombang magnet yang ada dapat mempengaruhi keduanya



Prinsip Kerja DVD Player



DVD player memiliki tugas menemukan dan membaca data yang disimpan sebagai bump padaDVD. Memandang seberapa kecil bump. DVD player merupakan peralatan yang harus mampu membacaukuran kecil dengan tepat. Pengarah terdiri dari tiga komponen dasar utama:
  • Sebuapengarah motor pemutar disc. Pengaramotor mengendalikan putaran dengan teliti antara 200 dan 500 rpm, tergantung pada track mana yang dibaca.
  • Sistem laser dan lensa untuk memfokuskan bump dan membacanya. Cahaya berasal lasermemiliki panjang gelombang lebih pendek (640 nm) dari pada cahaya laser dalam CD player(780 nanometer), sehingga memungkinkan laser DVD memfokuskan lubang DVD yang lebih kecil. 
  • Tracking mechanism yang dapat menggerakkan susunan laser sehingga berkas laserdapat mengikuti spiral track. Sistem tracking juga harus mampu menggerakkan laser pada resolusi mikro.
Dalam DVD player, terdapat bit teknologi komputer yang baik meliputi pembentukan data kedalam blok data yang dapat dimengerti dan juga mengirimkannya kembali ke DAC dalam kasusdata audio video, atau ke komponen lain secara langsung dalam format digital dalam kasus digital video atau data.
           Dasar kerja DVD player adalah memfokuskan laser pada track bump. Laser dapat fokus jugapada bahan semi transparan reflektif dibelakang lapisan terdekat atau dalam kasus disc lapisan ganda, melalui lapisan ini dan bahan reflektif di dalam lapisan yang lebih dalam. Berkas laser dilewatkan melaluilapisan policarbonat, lapisan reflektif di belakang memantulkannya dan menumbuk piranti optoelektronipendeteksi perubahan cahaya. Bump memantulkan cahaya dengan cara berbeda dibandingkan area datar dari disc dan sensor opto elektronik mendeteksi perubahan cahaya yangdipantulkan. Pengarah elektronik menginterpretasikan perubahan pantulan sebagai susunan pembacaanbit-bit yang kemudian tersusun dalam byte.
        Bagian paling keras dari pembacaan DVD adalah mempertahankan berkas laser memusat di atastrack data. Pemusatan merupakan pekerjaan dari sistem tracking. Sebagaimana DVD player,sistem tracking harus menggerakkan laser keluar secara terus menerus. Bila gerakan laser keluar darisenter disc, bump bergerak melalui laser pada kecepatan yang bertambahIni terjadi karena linier, atautangensial, kecepatan bump sama dengan jari-jari kali kecepatan perputaran disc. Maka sebagaimanagerakan laser keluar, gelendong motor pemintalan DVD harus melambat sedemikian sehingga bumpberjalan melewati laser pada suatu kecepatan yang tetap dan data yang diubah disc pada kelajuan tetap

Suatu hal yang menarik bahwa jika DVD mempunyai lapisan kedua, awal track data lapisanmenjadi di luar disc sebagai ganti di dalam. Ini memungkinkan player transisi secara cepat dari satulapisan ke berikutnya, tanpa menunda pengeluaran data, karena ini tidak harus menggerakkan laserkembali ke senter dari disc untuk membaca lapisan berikutnya.