X-Steel - Link Select 2

Pembimbing dan Peserta LKS 28-29 Februari 2020

Penutupan LKS di SMKN 29 Jakarta.

Pembimbing dan Peserta LKS 27-28 Februari 2019

Foto Bersama di SMKN 4 Jakarta.

Pembimbing LKS

Foto Bersama di SMKN 4 Jakarta.

Lomba LKS Elektronika Aplikasi 2015 @ Panasonic Gobel

Foto bersama juri dan peserta LKS dari SMKN 53 Jakarta.

Pengarahan dari juri LKS DKI 2015

Pengarahan yang diberikan oleh juri selama LKS berlangsung.

Prototype Design Project

Project yang dilakukan dengan merakit komponen yang ada menjadi contoh yang ada.

Fault Finding, Repair and measurement Project

Project untuk mencari kerusakan dan kesalahan serta melakukan pengukurannya.

Reverse Enginering Project

Project membuat sebuah skema dari sebuah peralatan elaktronika.

Pentingnya waktu sholat

Sholat Subuh, Dzuhur, dan Ashar.

Pentingnya waktu sholat

Sholat Magrib, Isya, dan Tahajud.

LKS 2016

Foto bersama pada LKS tahun 2016.

LKS 2018

Brefing sebelum lomba.

Showing posts with label PDE. Show all posts
Showing posts with label PDE. Show all posts

Thursday, 27 February 2020

Thyristor



Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor



Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor
Pengertian Thyristor dan Jenis-jenisnya – Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang secara ekslusif bertindak sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua hingga empat kaki terminal. Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai Penguat sinyal seperti Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah “Pintu”.

Rangkaian Counter





Pengertian Counter, fungsi dan cara kerja rangkaian counter



Apa itu counter?
Pengertian fungsi dan cara kerja rangkaian counter. Sebelum kita membahas tentang cara membuat rangkaian counter admin akan menjelaskan terlebih dahulu tentang apa itu pengertian counter
Counter atau pencacah adalah suatu peranti elektronik yang digunakan atau dapat digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang masuk melalui inputnya
Peranti ini terdiri dari satu atau lebih flip-flop yang dirangkai sedemikian rupa sehingga setiap pulsa masukan akan menambah nilai cacahan. jadi fungsi counter adalah untuk mencacah
Pada rangkaian digital jenis-jenis counter terdiri dari berbagai macam diantaranya adalah up Counter, down counter, up down counter dan counter modulo n
Pada tasbih digital setiap sobat memencet tombol maka nilai pada layar akan bertambah
Semakin banyak sobat memencet tombol maka nilai akan bertambah semakin banyak
Cara membuat rangkaian counter
Counter atau pencacah adalah suatu piranti digital yang berfungsi untuk menghitung banyaknya inputnya yang masuk
Counter dapat dibuat dengan menggunakan d flip-flop atau jk flip-flop
Jenis-jenis counter menurut hitungan
Dilihat dari cara counter menghitung maka counter dibagi menjadi beberapa jenis-jenis counter yang diantaranya adalah sebagai berikut

Up counter

Up counter adalah rangkaian counter yang berfungsi menghitung naik. Contoh up counter adalah pada tasbih digital seperti contoh diatas
rangkaian up counter dapat sobat buat dengan menggunakan D Flip-flop maupun JK Flip-flop. Berikut merupakan skema rangkaian up counter menggunakan JK flip-flop

Down counter

Down counter adalah rangkaian yang berfungsi menghitung turun
Counter jenis ini dapat sobat temui pada lampu lalu lintas dimana bilangan akan menghitung mundur sampai angka 0. Contoh skemanya adalah sebagai berikut

Counter modulo N

Counter modulo N adalah rangkaian counter yang berfungsi untuk menghitung sampai dengan bilangan tertentu
cara kerja counter modulo adalah counter akan mereset atau mengembalikan hitungan ke angka 0 setelah mencapai angka tertentu 
untuk membuat counter modulo dapat dilakukan dengan mengatur bit bit high dan kemudian dimasukkan kedalam input gerbang and yang kemudian digunakan untuk mereset flip-flop
Jumlah keadaan atau pencacahan urutan melalui mana pencacah tertentu maju sebelum kembali sekali lagi kembali ke keadaan pertama aslinya disebut modulo (MOD).

Dengan kata lain, modulus (atau hanya modulo) adalah jumlah status pencacah yang dihitung dan merupakan jumlah pembagi pencacah. Pencacah (counter) Modulus, atau hanya pencacah MOD, ditentukan berdasarkan jumlah status yang akan dilacak oleh pencacah sebelum kembali ke nilai aslinya.

Sebagai contoh, pencacah (counter) 2-bit yang dihitung dari 002 hingga 112 dalam biner, yaitu 0 hingga 3 dalam desimal, memiliki nilai modulus 4 (00 →1 →10 →11, dan kembali ke 00) Oleh karena itu disebut sebagai counter modulo-4, atau mod-4, counter. Perhatikan juga bahwa diperlukan empat pulsa clock untuk mendapatkan dari 00 hingga 11.

Seperti dalam contoh sederhana ini hanya ada dua bit, (n = 2) maka jumlah maksimum status output yang mungkin (modulus maksimum) untuk pencacah atau counter adalah: 2n = 22 atau 4. Namun, pencacah dapat dirancang untuk menghitung hingga sejumlah keadaan 2n dalam urutannya dengan menyatukan berbagai tahap pencacahan untuk menghasilkan modulo tunggal atau counter MOD-N.

Oleh karena itu, pencacah (counter) "Mod-N" akan membutuhkan "N" jumlah flip-flop yang terhubung bersama untuk menghitung bit data tunggal sambil memberikan 2n status output yang berbeda, (n adalah jumlah bit). Perhatikan bahwa N selalu merupakan nilai integer keseluruhan.

Kita dapat melihat bahwa counter MOD memiliki nilai modulo yang merupakan kekuatan integral dari 2, yaitu, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya untuk menghasilkan counter n-bit tergantung pada jumlah flip-flop yang digunakan, dan bagaimana mereka terhubung, menentukan jenis dan modulo dari Pencacah (counter).

Flip-flop tipe D

Pencacah (counter) MOD dibuat menggunakan "flip-flop" dan satu flip-flop dapat menghasilkan hitungan 0 atau 1, memberikan jumlah maksimum 2. Ada berbagai jenis desain flip-flop yang bisa kita gunakan, SR flip-flopJK flip-flop Master-slave, atau bahkan flip-flop tipe-D untuk membangun pencacah (counter).

Tetapi untuk menjaga hal-hal sederhana, kita akan menggunakan flip-flop tipe-D, (DFF) juga dikenal sebagai Data Latch, karena input data tunggal dan sinyal clock eksternal digunakan, dan juga dipicu tepi positif.

Flip-flop tipe-D, seperti TTL 74LS74, dapat dibuat dari S-R atau J-K based edge-triggered flip-flop yang bergantung pada apakah Anda ingin mengubah status baik pada positif atau tepi terdepan (transisi 0 ke 1) atau pada tepi negatif atau trailing (transisi 1 ke 0) dari pulsa clock.

Flip-flop tipe-D dan Tabel Kebenaran

Pencacah Counter Modulo (MOD)

Pengoperasian flip-flop tipe-D (DFF) sangat sederhana karena hanya memiliki input data tunggal, yang disebut "D", dan input clock "CLK" tambahan.

Hal ini memungkinkan bit data tunggal (0 atau 1) disimpan di bawah kendali sinyal clock sehingga menjadikan flip-flop tipe-D perangkat sinkron karena data pada input ditransfer ke output flip-flop hanya pada memicu tepi pulsa clock.

Jadi dari tabel kebenaran, jika ada logika "1" (HIGH) pada input data ketika pulsa clock positif diterapkan, maka flip-flop SET dan menyimpan logika "1" di "Q", dan komplemen " 0” di 

Demikian juga, jika ada LOW pada input data ketika clock lain pulsa positif diterapkan, flip-flop RESET dan toko “0” di “Q”, dan menghasilkan “1” di .

Kemudian output "Q" dari flip-flop tipe-D menanggapi nilai input "D" ketika input clock (CLK) adalah HIGH. Ketika input clock adalah LOW, kondisi di "Q", "1" atau "0" ditahan sampai waktu berikutnya sinyal clock naik HIGH ke level logika "1".

Oleh karena itu output pada "Q" hanya berubah status ketika input clock berubah dari nilai "0" (LOW) menjadi "1" (HIGH) menjadikannya tepi positif yang dipicu flip-flop tipe-D. Perhatikan bahwa flip-flop negatif yang dipicu tepi bekerja dengan cara yang persis sama, kecuali bahwa tepi jatuh dari pulsa clock adalah tepi pemicu.

Jadi sekarang kita tahu bagaimana flip-flop tipe-D yang dipicu bekerja, mari kita lihat menghubungkan beberapa bersama untuk membentuk Pencacah (counter) MOD.

Rangkaian Sensor dan Tranduser

Sensor Elektronika dan Transduser
1.        Pengertian Sensor dan Transduser
Sensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah  sensor akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis. Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah besaran fisis tertentu menjadi besaran listrik equivalent yang siap untuk dikondisikan ke elemen berikutnya. Sensor dapat dianalogikan sebagai sepasang mata manusia yang bertugas membaca atau mendeteksi data/ informasi yang ada di sekitar. D Sharon, dkk (1982), mengatakan sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Contohnya antara lain yaitu, kamera sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor peraba, LDR (light dependent resistance) sebagai sensor cahaya, dan lainnya.
Tranduser berasal dari kata “traducere”dalam bahsa latin yang berarti mengubah sehingga tarnduser dapat didefinisikan sebagai suatu piranti yang dapat mengubah suatu energy ke bentuk energy lain. Sedangkan William D.C, (1993), mengatakan transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya”. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas). Contohnya saja yaitu generator adalah transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya.
Transduser (Inggris: transducer) adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya, sensor tekanan). Transduser bisa berupa peralatan listrik, elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik, atau fotovoltaik. Dalam pengertian yang lebih luas, transduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai suatu peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya.Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis. Contoh lain adalah mikrofon, yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi listrik.
Suatu definisai mengatakan “transducer adalah sebuah alat yang bila digerakkan oleh energi di dalam sebuah sitem transmisi, menyalusrkan energi dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi kedua”. Transmisi kedua ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau termal (panas).
Sebagai contoh, definisi transducer yang luas ini mencakup alat-alat yang mengubah gaya atau perpindahan mekanis menjadi sinyal listrik. Alat-alat ini membentuk kelompok transducer yang sangat besar dan sangat penting yang lazim ditemukan dalam instrumentasi industri; dan ahli instrumentasi terutama berurusan dengan jenis pengubahan energi ini. Banyak parameter fisis lainnya (seperti panas, intensitas cahaya, kelembaban) juga dapt diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan transducer.
Transducer-transducer ini memberikan sebuah sinyal keluaran bila diransang oleh sebuah masukan yang bukan mekanis; sebuah transmistor bereaksi terhadap variasi temperatur; sebuah fotosel bereaksi terhadap perubahan intensitas cahaya; sebuah berkas elektron terhadap efek-efek maknetik, dan lain-lain. Namun dalam semua hal, keluaran elektris yang diukur menurut metoda standar memberikan besarnya besaran masukan dalam bentuk ukuran elektris analog.




Hukum Kelistrikan dan Elektronika

ELEKTRONIKA DAN DASAR KELISTRIKAN

Teori Dasar Elektronika
Berikut ini adalah beberapa teori dasar elektronika serta dasar kelistrikan yang harus anda pelajari dan pahami jika anda ingin menjadi ahli dalam dunia elektronika. Penasaran dengan informasi lengkapnya? Silahkan simak baik-baik informasi lengkap dari belajarelektronika.net di bawah ini.

1. Teori Elektron dan Atom


Jika suatu benda atau zat baik itu padat, cair, atau gas, dibagi-bagi menjadi bagian yang paling kecil, dan bagian tersebut masih memiliki sifat asalnya, maka benda atau zat tersebut dinamakan molekul. Jika molekul tersebut terus dibagi-bagi menjadi bagian yang paling kecil sekali, sehingga bagian tersebut tidak memiliki sifat asalnya lagi, maka disebutlah atom.

Kata atom sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Jadi atom dapat didefinisikan sebagai bagian yang terkecil dari molekul yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan reaksi kimia biasa. Sementara molekul adalah bagian terkecil dari suatu benda yang masih punya sifat asal.


Wednesday, 15 January 2020

Alat Ukur Elektronika

Macam Alat Ukur Elektronik dan Fungsinya


Alat Ukur Elektronika dan Fungsinya, Alat ukur elektronik (listrik) merupakan perkakas/alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti hambatan listrik (R), kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital
Berikut adalah macam-macam alat ukur listrik :
  • Amper-meter
  • Voltmeter
  • Ohm-meter
  • Multimeter Analog/Digital
  • Oscilloscope
  • Generator fungsi
  • Digital Signal Analyzer
  • Spectrum meter
  • dll
1 Ampermeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.

52. Voltmeter
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter)
6
3. Ohm-meter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
7
4. Multitester Analog/Digital
Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
8
5. Oscilloscope
Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.
9
6. Generator fungsi
Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali.
Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua outputnya. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan.
Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang menyediakan output sebanding terhadap beberapa input. Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog.
10

Merancang PCB

Pengertian PCB (Printed Circuit Board) dan Jenis-jenis PCB


Pengertian PCB (Printed Circuit Board) dan Jenis-jenis PCB – PCB adalah singkatan dari Printed Circuit Board yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan menjadi Papan Rangkaian Cetak atau Papan Sirkuit Cetak. Seperti namanya yaitu Papan Rangkaian Tercetak (Printed Circuit Board), PCB adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.
PCB ditemukan oleh seorang ilmuwan Austria yang bernama Paul Eisler pada tahun 1936. Paul Eisler menggunakan PCB pertama kalinya di sebuah rangkaian Radio. Kemudian pada tahun 1943, Amerika Serikat mulai memanfaatkan teknologi PCB ini pada Radio Militer dalam skala yang lebih besar. Tiga tahun setelah perang dunia kedua yaitu pada tahun 1948, PCB mulai digunakan untuk produk-produk komersil oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.

Lapisan PCB dan Bahan-bahannya

Secara struktur, PCB seperti kue lapis yang terdiri dari beberapa lapisan dan dilaminasi menjadi satu kesatuan yang disebut dengan PCB. Ada PCB yang berlapis satu lapisan tembaga (Single Sided), ada juga yang berlapis dua lapisan tembaga (double sided) dan ada juga PCB yang memiliki beberapa lapisan tembaga atau sering disebut dengan Multilayer PCB.
Berikut ini adalah struktur dan komposisi standar dari PCB (Printed Circuit Board).
Lapisan-lapisan PCB

Soldering dan Desoldering



Soldering dan Desoldering

Tahukah anda syarat rangkaian elektrik yang baik tak lepas dari hasil meyolder yang baik juga? Disini akan diulas lebih dalam cara menyolder dengan hasil yang baik. Dalam pekerjaan solder-menyolder komponen elektronika ini kita ketahui dulu bahan timah yang digunakan. Ada berbagai jenis timah yang dijual di toko-toko elektronika,  biasanya timah untuk keperluan pematrian komponen elektronika berbentuk seperti kawat.

Bahan patri / timah yang baik, yang digunakan untuk menyolder komponen elektronika adalah jenis alloy. Timah jenis alloy ini terdiri dari perak dan timah. Bahan alloy itu berbentuk buluh panjang yang berisi bahan organik berupa pasta yang disebut rosin.

Alloy yang terdiri atas campuran 60 % perak dan 40% timah akan meleleh pada suhu 190 derajat Celcius, sedangkan alloy eutetic yang terdiri atas 63% perak dan 37% timah mempunyai titik leleh sekitar 180C. Kedua jenis ini cocok digunakan untuk mematri komponen elektronika.

Sedangkan timah patri dengan perbandingan 50/50 mempunyai titik leleh 213C dan timah patri perbandingan 40/60 akan meleleh pada suhu 235 derajat Celcius, kedua jenis timah patri ini jarang digunakan untuk komponen elektronik dan dan biasanya jenis ini digunakan untuk mematri barang-barang yang tahan panas misalnya sambungan kawat ground dan sebagainya.
Timah


Friday, 10 January 2020

Simbol Komponen Listrik dan Elektronika

Simbol Komponen Listrik dan Elektronika

Berikut adalah simbol-simbol Komponen Listrik dan Elektronika.

Hasil gambar untuk Simbol Komponen Listrik dan Elektronika"

Tuesday, 7 January 2020

Regulator Tegangan

Hal yang umum ditemui pada mikrokontroler, dimana tegangan masukan yang telah teregulasi harus dicatu sehigga mikrokontroler juga bisa berfungsi tanpa masalah. Contoh dari komponen regulator yang populer digunakan di pasar adalah IC 7805 yang meregulasi tegangan keluaran pada 5volt.
Sekarang  apa itu IC regulator tegangan? IC Regulator tegangan, sebagaimana namanya, adalah rangkaian terintegrasi (Integrated Circuit) yang memiliki fungsi dasar untuk meregulasi tegangan masukan yang tidak teregulasi (tegangan yang naik turun pada rentang tertentu) sehingga menghasilkan keluaran tegangan yang stabil tetap.


Regulator tegangan berbasis IC biasanya diklasifikasikan menjadi dua jenis besar, yaitu regulator tegangan linear dan regulator tegangan switching. Regulator tegangan linier terdiri dari dua jenis yaitu
  1. Fixed voltage regulator, regulator yang memiliki tegangan keluaran tetap
  2. Adjustable voltage regulator, regulator yang memiliki tegangan yang bisa divariasikan
Fixed Voltage Regulator
Sebagaimana telah dijelaskan, regulator jenis ini memiliki tegangan keluaran yang tetap. Salah satu yang paling populer adalah IC 7805 yang memberikan tegangan keluaran tetap 5 volt. Regulator jenis ini bisa memiliki tegangan negatif atau positif. Semua IC dengan seri 78XX memiliki tegangan keluaran tetap positif. Dimana XX biasanya menunjuk kepada tegangan keluaran yang disediakan, misalkan 7806 untuk tegangan 6Volt. 7809 untuk tegangan 9 volt. Untuk lebih jelasnya mengenai spesifikasi masing – masing seri, silahkan membaca datasheetnya.
Regulator dengan tegangan yang bernilai negatif, secara rancangan konstruksi dan operasi sama dengan regulator tegangan positif, perbedaanya hanya pada polaritas dari tegangan keluaran. Dimana IC-nya dirancang untuk menyediakan tegangan negatif, misalkan IC jenis 7905, 7906 dan semua IC yang memiliki seri 79XX
Adjustable Voltage Regulator
Adjustable-Voltage-Regulator-using-LM3171

Friday, 13 December 2019

Pembagi Frekuensi

Frequency Divider (Pembagi Frekuensi)

Frequency divider atau pembagi fekuensi dapat dibuat dengan memanfaatkan kondisi togle pada suatu flip-flop digital. Togle flip-flop dapat dibuat dengan Data flip-flop (D-FF) maupun JK flip-flop (JK-FF). Satu unit togle flip-flop pada dasarnya akan meberikan output dengan frekuensi setengah frekuensi input atau dengan kata lain 1 unit togle flip-flop adalah pembagi 2 frekuensi input. Konsep dasar pembagi frekuensi menggunakan counter digital diawali dari kondisi togle pada suatu flip-flop tersebut. Diagram blok pembagi 2 frekuensi dari togle filp flop dapat diuraikan sebagai berikut. Pembagi 2 Frekuensi (Togle Flip-Flop)

Pembagi Frekuensi Dasar T-FF,aplikasi togle flip-flop pembagi frekuensi,Pembagi frekuensi,teori pembagi frekuensi,dasar pembagi frekuensi digital,frequency divider,frekuensi divider,rangkaian dasar pembagi frekuensi,skema dasar pembagi frekuensi,membuat pembagi frekuensi,membuat frekuensi divider,artikel pembagi frekuensi,pengertian pembagi frekuensi,komponen dasar pembagi frekuensi,perhitungan pembagi frekuensi,pembagi 2 frekuensi


Power Supply




Pengertian Power Supply dan Jenis-jenisnya

Pengertian Power Supply dan Jenis-jenis Power Supply


Pengertian Power Supply (Catu Daya) dan Jenis-jenisnya – Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.  Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter.

Tentang Transistor

DASAR TRANSISTOR
TEORI DASAR
Dari susunan bahan semikonduktor yang digunakan, transistor dapat dibedakan menjadi dua buah tipe yaitu transistor tipe PNP dan transistor tipe NPN.
Pada prinsipnya transistor sama dengan dua buah dioda yang disusun saling bertolak belakang, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :


                          Struktur PNP                                                                                             Struktur NPN