X-Steel - Link Select 2

Thursday, 21 April 2011

Tugas Merangkum Artikel for 25 april 2011 ( 2 Elka )

Buat Rangkuman artikel Tentang Microfon dibawah ini :

Mikrofon


Mikrofon berfungsi untuk merubah suara menjadi energi listrik. Ada beberapa jenis dari mikrofon yang di kelompokkan menurut bentuk sensitivitas suara (omnidireksional, cardioid, bedil, dsb.), dan ditentukan oleh cara untuk merubah suara menjadi listrik. Seperti halnya instrumen musik, jenis dan model mikrofon yang berbeda mempunyai ciri-ciri yang berbeda pula.

Untuk pengumuman di studio, umumnya stasiun radio mempergunakan mikrofon “cardioid” yang mempunyai kepekaan terbatas pada lingkup ruang yang ada di depan mikrofon dalam jarak dekat. Sehingga membuatnya tidak peka terhadap suara-suara dibagian lain studio. Kepala mikrofon macam ini sering dibungkus dengan plastik busa (foam) untuk mengurangi suara letupan pada huruf “p” serta bunyi desis pada huruf “s”, dan sebagainya.

Mikrofon direksional sangat peka terhadap volume udara berbentuk contong (cone). Lebar contong ini menentukan arah penerimaannya. Mikrofon jenis ini dipakai di studio untuk keperluan wawancara dan diskusi panel. Apabila mikrofon semacam ini cukup kuat maka kita dapat memakainya diluar studio dan sifat direksionalnya akan membantu mengurangi kebisingan dari lingkungan sekitarnya. Pada jarak dekat mikrofon seperti ini umumnya sangat peka terhadap suara-suara dengan frekwensi rendah. Banyak penyiar yang memanfaatkan kelebihan mikrofon ini untuk membuat suara mereka terdengar lebih dalam dan lebih akrab.

Mikrofon jenis profesional bervariasi harganya dari ratusan dollar sampai ribuan dollar. Jenis yang mahal umumnya jenis “condenser” yang menangkap dan menghasilkan suara-suara rinci dengan baik sehingga sering dipakai untuk merekam musik-musik klasik. Jenis Mikrofon macam ini yang sangat dihargai adalah buatan Neumann dan AKG. AKG model C414B saat ini merupakan model kesayangan di stasiun-stasiun radio Amerika. Sebuah tombol dibagian bawahnya dapat mengatur penangkapan untuk 4 jenis pola reaksi ruangan yang berbeda: cardioid, hypercardioid, direksional dan direksional ganda.
Masalah dengan mikrofon kondenser adalah harganya yang mahal dan konsumsi tenaga listriknya yang cukup tinggi. Tenaga listriknya berasal dari batrei yang ada di dalam mikrofon (yang harus diganti setelah dipakai beberapa ratus jam), atau dari sumber listrik eksternal (sampai 48 V, yang biasanya disalurkan lewat kabel mikrofon).
Beberapa jenis mixer memang sudah dirancang untuk menyediakan “tenaga phantom” yang diperlukan oleh mikrofon kondenser ini. Akan tetapi beberapa jenis mikrofon kondenser buatan Eropa memakai sistem berbeda yang disebut tenaga “A-B” atau “T” yang tidak kompatibel dengan tenaga phantom. Apabila kita bermaksud menggunakan mikrofon kondensor pertama kali harus kita ketahui jenis daya/tenaga yang dipakainya. Kemudian kita harus berkonsultasi dengan pemasok konsol mixer kita untuk mengetahui apakai daya jenis itu dapat disediakan oleh mixer kita atau bisa diadakan secara opsional dan berapa harganya.

Mikrofon dinamis berharga lebih murah dan tidak membutuhkan tenaga listrik: energi suara sudah mencukupi untuk menggerakkan outputnya. Mikrofon jenis ini tidaklah sepeka mikrofon kondenser, akan tetapi pemeliharaan mikrofon jenis ini lebih mudah dan cukup memadai untuk pembicaraan. Merek-merek yang terkenal untuk mikrofon jenis ini di stasiun-stasiun radio Amerika meliputi: AKG, Electro-Voice, Sennheiser dan Shure. Mikrofon dinamis Electro Voice tipe RE 20 merupakan jenis yang paling banyak dipakai. Model MD421 juga merupakan jenis yang sangat dihargai.
Ketika kita mengumpulkan berita di luar studio maka beberapa jenis suara di lingkungan tempat wawancara kita diperlukan untuk memberikan kesan keaslian dan keberadaan kita ditempat tersebut. Untuk tujuan tersebut beberapa jurnalis menggunakanmikrofon direksional, direksional ganda atau omnidireksional, karena mikrofon jenis ini tidak mengisolir suara pembicara seperti halnya mikrofon cardioid. Mikrofon bentuk bedil (shotgun) dirancang untuk mengambil suara jarak jauh. Beberapa mikrofon lapangan mempunyai tombol dipegangannya atau dilengkapi dengan beberapa kapsul untuk merubah tangkapan ruangnya.
Mikrofon lapangan harus kuat untuk dibawa kemana-mana bahkan tidak rusak kalau jatuh. Mikrofon Beyer model 58 diakui oleh banyak orang sebagai mikrofon pegangan omnidireksional yang mempunyai hasil suara paling baik. Mikrofon Electro-Voice model RE50, 635A dan DO56 juga merupakan tipe yang populer. Jenis-jenis ini mudah dibawa dan bebas gangguan suara angin dan tidak mudah rusak.
Mikrofon dirancang untuk mengumpulkan dan menyiarkan berita mempunyai impedansi yang rendah (50-600 ohms). Sebaliknya mikrofon dengan “impedansi tinggi” dipakai dalam acara-acara publik seperti konser, kampanye politik yang menggunakan loudspeaker yang besar-besar. Mikrofon dengan impedansi tinggi tidak dapat dipakai dengan perlengkapan siaran standar tanpa memakai adaptor. Kalau kita pakai mikrofon jenis ini dengan adaptor untuk siaran maka kabelnya harus pendek dan terbungkus dengan baik serta mempunyai grounding yang baik untuk menghindari suara balik atau suling dan hilangnya frekwensi audio yang tinggi. Jadi lebih baik untuk hanya memakai mikrofon dengan impedansi rendah untuk perekaman dan penyiaran.




Mengidentifikasi, menempatkan dan mendemontrasikan desain mikrofon


1. Hand Held mic
Hand Microphone : Yaitu microphone yang digunakan oleh pengisi acara dengan cara dipegang oleh tangan.




2. Personal mic/clip on
Jenis mikrofone yang bentuknya kecil dengan posisi pemakaian mic dipasangkan pada baju atau kostum pengisi acara. Bisa dengan cara dijepitkan ataupun dengan cara ditempel.



3. Boundary effect mic
Boundary mic itu microphone yang bentuknya pipih, biasa diletakkan di lantai untuk menangkap suara2 dialog di panggung. Orang Indonesia nyebutnya 'mic kodok', karena emang nongkrong kaya kodok hehehe




4. Shotgun mic
Shoygun: jenis mikrofone yang paling terarah. Berbentuk stik dengan sensivitas yang tinggi.



5. Contact mic
Contact mic adalah alat untuk mendengar percakapan dari balik dinding ruangan tanpa harus memasang pemancar pada ruang yang dimonitor. Mampu menembus halangan dinding padat(concrete).



6. Studio mic
mic jenis ini cocok sekali untuk orang yang akan masuk ke dalam dunia recording. Atau biasanya terdapat dalam Studio recording.





7. Omnidirectional mic
Omni Directional : Microphone yang dapat menerima suara dari semua arah.




8. Bi-Directional mic
Bi Directional : Microphone yang mencegah suara dari samping, tapi sangat peka pada arah depan dan belakang.





9. Unidirectional mic
Uni Directional : Microphone yang menerima suara hanya dari satu arah saja.



10.Microfon NIRKABEL

Microphone nirkabel yakni microphone yang koneksinya tidak menggunakan kabel. Mentransmisikan sinyalnya menggunakan pemancar radio FM kecil yang terhubung kepada receivernya dalam satu sound system.



Dibawah ini contoh produk yang beredar dipasaran antara lain :
AKG Perception 420, Mikrofon Kondenser



AKG meluncurkan mikrofon kondenser seri Perception 420 yang menjadi pilihan bagi pengelola studio rekaman kelas profesional, panggung, hingga home recording.

AKG Perception 420 diperkuat dengan 3 jenis polar pattern, yaitu cardioid, omnidirectional, dan figure eight, bisa kita manfaatkan untuk merekam beberapa jenis sumber suara. Di antaranya adalah ensembel orkestra, perkusi, ambien, grand piano, dan XY stereo recording.

Tampak bodi mikrofon cukup kokoh yang ditutup dengan bahan logam yang bisa menolak gangguan sinyal RF (alat komunikasi). AKG Perception 420 mempunyai diafragma berukuran 1 inchi dan SPL maksimal 155 dB sehingga bisa meng-cover sumber suara yang memiliki gain besar, seperti ensembel orkestra dan ambien ruang drum.

Vokal
Pada saat uji coba, kami merekam vokal pria dengan menggunakan konverter AD/D A Lexicon U82S dan preamp internalnya. Headroom bisa didapat dengan sempurna. Sinyal vokal yang memiliki power akan menjadi lebih menguntungkan karena kami mendapatkan sinyal cukup maksimal ketika kami rekam. Karakter gain Perception yang kami peroleh cukup besar.

Mikrofon kondenser dengan harga yang relatif terjangkau ini memiliki peran banyak untuk meng-cover sumber suara vokal. Kami mendapatkan tone yang cukup spesifik. Artinya, sumber suara dapat di-cover cukup detail. Apalagi area frekuensi mid-low pada track vokal yang kami rekam hasilnya cukup warm. Pada sesi merekam vokal, kami mengaktifkan fitur Bass cut filter (12 dB per oktaf, frekuensi 300 Hz). Sehingga area frekuensi mid lebih fokus dan yang terpenting tidak menghasilkan kolorasi suara. Perception 420 dapat bekerja sangat baik dan transparan. Kami mendapatkan sinyal vokal sesuai kebutuhan industri tak kalah dengan mikrofon kondenser profesional di kelasnya. Track vokal yang kami rekam cukup musikal dan tidak ada frekuensi tinggi yang berlebih, sehingga menguatkan area frekuensi vokal menjadi lebih solid dan renyah.

Bagi pengguna home recording, tentu peranti ini dapat dimanfaatkan lebih maksimal. Dengan fitur multi pattern, Anda dapat memanfaatkan unit ini untuk berbagai kebutuhan rekaman. Sebut saja untuk merekam ambien ruang Perception 420 dapat diatur pada posisi omni directional. Selain itu, kita bisa memanfaatkan Perception 420 untuk merekam overhead drum atau merekam dua sumber suara (vokal) secara bersamaan dengan mengatur posisi polar pattern pada Figure 8.


Shure Beta 98, Mikrofon Kondenser Mini



Shure Beta 98 mikrofon kondenser aplikasi rekaman dan panggung untuk instrumen drum, gesek, tiup dan instrumen akustik lainnya.

Mikrofon ini memiliki bentuk mini dan hanya memiliki bobot seberat 12 gram namun memiliki kemampuan besar. Pada paketan Shure Beta 98 juga menyertakan mount 98D yang bisa dipasangkan pada drum shel.

Top Snare
Shure Beta 98 yang dikirim ke studio A-Pro kami uji untuk merekam instrumen drum, khususnya snare drum. Pada sesi ini, kami mencoba menangkap top dan bottom snare. Untuk merekam snare drum ini, kami memasangkan drum mount 98D pada posisi tertentu. Pada posisi top snare, kapsul mikrofon Beta 98 yang berpolar pattern cardioid dihadapkan ke permukaan snare berjarak sekitar tiga centimeter. Mikrofon ini mampu meng-cover sinyal yang memiliki gain besar berasal dari top snare yang dimainkan dengan powerful. Meskipun memiliki ukuran mini, Shure Beta 98 mampu memberikan performa yang maksimal dan mengagumkan. Pada review ini, karakter tonal head snare dapat tertangkap sangat jelas. Apalagi mikrofon ini cukup sensitif sehingga sound detail bisa di-capture dengan baik. Resonansi snare drum juga direpro dengan sempurna. Karakter sound snare yang maksimal ini sangat memudahkan sound engineer mendapatkan track snare yang dibutuhkan. Selanjutnya, Anda dapat memutuskan perlu atau tidak melakukan proses EQ pada track snare ini.

Bottom Snare
Shure Beta 98 juga bekerja optimal untuk menangkap bottom snare. Kami mendapatkan karakter snare drum sangat terang dan tidak berlebihan. Sound snare ini yang didapat bisa dimanfaatkan untuk jenis musik berbagai genre, seperti aransemen yang berdinamika tinggi (rock, fusion, heavy metal) hingga jenis musik pop. Track top dan bottom snare dapat kami seimbangkan dengan leluasa sesuai kebutuhan aransemen musik. Pada track snare ini, kami mendapatkan sound yang akurat, tebal dan terang. Tidak mengecewakan!

Mikrofon ini juga dapat dimanfaatkan untuk meng-cover komponen drum lainnya, seperti tom dan floor tom. Pada sesi merekam floor tom, kami masih mendapatkan gain yang kuat dan frekuensi rendah yang baik. Kami juga menyukai memanfaatkan Beta 98 untuk track floor tom. Karakter sound ini dapat kita eksplorasi mulai dari posisi mikrofon hingga set EQ sesuai kebutuhan.


Rode M1 Mikrofon Dynamic



Rode M1 dirancang sebagai mikrofon vokal untuk live performance yang memiliki karakter tone yang cukup bagus.

Rode M1 jenis mikrofon dynamic yang berbalur warna hitam ini, ditujukan untuk aplikasi vokal kebutuhan panggung. Bodi mikrofon yang terbuat bahan logam yang kuat sebagai pelindung yang sangat baik. Sedangkan konektor XLR terbuat dari lapisan emas sehingga bisa memperkuat umur konektor ketika dihadapi dengan kondisi iklim. Produsen yang berbasis di Australia ini berupaya merancang M1 sebagai mikrofon kokoh yang memiliki daya tahan terhadap berbagai kondisi cuaca. Bobot mikrofon yang seberat 360 gram setara dengan bobot mikrofon profesional jenis dynamic lainnya, sangat nyaman digenggam.

Powerful
Karakter mikrofon dengan polar pattern cardioid mampu menghasilkan gain yang optimal. Rode M1 mampu menunjukkan performa sound vokal pria saat kami uji di dalam studio A-Pro dengan menggunakan Sistem PA portabel. Karakter vokal yang direpro oleh Rode M1, kami terima cukup jelas dan powerful. Respon frekuensi antara 75 Hz hingga 18 kHz memiliki karakter frekuensi area vokal (pria) lebih tebal. Frekuensi bass yang kami terima juga tidak berlebihan sehingga akurasi vokal masih terdengar. Selain itu, vokal menjadi lebih terang dan lebih fokus karena dikuatkan oleh area frekuensi tengah yang smooth. Karakter vokal ini bisa dimanfaatkan sebagai mikrofon vokal latar, vokal utama atau pembawa acara.

Tone
Kami juga menambah fitur efek reverb dari mixer yang kami gunakan. Efek reverb untuk vokal kami set hampir lima puluh persen sesuai kebutuhan ketika dimanfaatkan untuk solo vokal diiringi aransemen musik sequencing. Pada sesi menggunakan efek reverb, performa sound vokal semakin terdengar solid. Meskipun efek reverb relatif berlebih, kami masih mendapatkan gain vokal yang baik. Dan yang terpenting kami bisa mendapatkan tone vokal yang kuat sehingga masih akurat. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan vokal utama pada iringan musik keyboard solo atau organ tunggal (OT).