Pengertian Thyristor dan Jenis-jenisnya – Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang secara ekslusif bertindak sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua hingga empat kaki terminal. Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai Penguat sinyal seperti Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah “Pintu”.
Pengertian Counter, fungsi dan cara kerja rangkaian counter
Apa itu counter?
Pengertian fungsi dan cara kerja rangkaian counter. Sebelum kita membahas tentang cara membuat rangkaian counter admin akan menjelaskan terlebih dahulu tentang apa itu pengertian counter
Counter atau pencacah adalah suatu peranti elektronik yang digunakan atau dapat digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang masuk melalui inputnya
Peranti ini terdiri dari satu atau lebih flip-flop yang dirangkai sedemikian rupa sehingga setiap pulsa masukan akan menambah nilai cacahan. jadi fungsi counter adalah untuk mencacah
Pada rangkaian digital jenis-jenis counter terdiri dari berbagai macam diantaranya adalah up Counter, down counter, up down counter dan counter modulo n
Pada tasbih digital setiap sobat memencet tombol maka nilai pada layar akan bertambah
Semakin banyak sobat memencet tombol maka nilai akan bertambah semakin banyak
Cara membuat rangkaian counter
Counter atau pencacah adalah suatu piranti digital yang berfungsi untuk menghitung banyaknya inputnya yang masuk
Counter dapat dibuat dengan menggunakan d flip-flop atau jk flip-flop
Jenis-jenis counter menurut hitungan
Dilihat dari cara counter menghitung maka counter dibagi menjadi beberapa jenis-jenis counter yang diantaranya adalah sebagai berikut
Up counter
Up counter adalah rangkaian counter yang berfungsi menghitung naik. Contoh up counter adalah pada tasbih digital seperti contoh diatas
rangkaian up counter dapat sobat buat dengan menggunakan D Flip-flop maupun JK Flip-flop. Berikut merupakan skema rangkaian up counter menggunakan JK flip-flop
Down counter
Down counter adalah rangkaian yang berfungsi menghitung turun
Counter jenis ini dapat sobat temui pada lampu lalu lintas dimana bilangan akan menghitung mundur sampai angka 0. Contoh skemanya adalah sebagai berikut
Counter modulo N
Counter modulo N adalah rangkaian counter yang berfungsi untuk menghitung sampai dengan bilangan tertentu
cara kerja counter modulo adalah counter akan mereset atau mengembalikan hitungan ke angka 0 setelah mencapai angka tertentu
untuk membuat counter modulo dapat dilakukan dengan mengatur bit bit high dan kemudian dimasukkan kedalam input gerbang and yang kemudian digunakan untuk mereset flip-flop
Jumlah keadaan atau pencacahan urutan melalui mana pencacah tertentu maju sebelum kembali sekali lagi kembali ke keadaan pertama aslinya disebut modulo (MOD).
Dengan kata lain, modulus (atau hanya modulo) adalah jumlah status pencacah yang dihitung dan merupakan jumlah pembagi pencacah. Pencacah (counter) Modulus, atau hanya pencacah MOD, ditentukan berdasarkan jumlah status yang akan dilacak oleh pencacah sebelum kembali ke nilai aslinya.
Sebagai contoh, pencacah (counter) 2-bit yang dihitung dari 002 hingga 112 dalam biner, yaitu 0 hingga 3 dalam desimal, memiliki nilai modulus 4 (00 →1 →10 →11, dan kembali ke 00) Oleh karena itu disebut sebagai counter modulo-4, atau mod-4, counter. Perhatikan juga bahwa diperlukan empat pulsa clock untuk mendapatkan dari 00 hingga 11.
Seperti dalam contoh sederhana ini hanya ada dua bit, (n = 2) maka jumlah maksimum status output yang mungkin (modulus maksimum) untuk pencacah atau counter adalah: 2n = 22 atau 4. Namun, pencacah dapat dirancang untuk menghitung hingga sejumlah keadaan 2n dalam urutannya dengan menyatukan berbagai tahap pencacahan untuk menghasilkan modulo tunggal atau counter MOD-N.
Oleh karena itu, pencacah (counter) "Mod-N" akan membutuhkan "N" jumlah flip-flop yang terhubung bersama untuk menghitung bit data tunggal sambil memberikan 2n status output yang berbeda, (n adalah jumlah bit). Perhatikan bahwa N selalu merupakan nilai integer keseluruhan.
Kita dapat melihat bahwa counter MOD memiliki nilai modulo yang merupakan kekuatan integral dari 2, yaitu, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya untuk menghasilkan counter n-bit tergantung pada jumlah flip-flop yang digunakan, dan bagaimana mereka terhubung, menentukan jenis dan modulo dari Pencacah (counter).
Flip-flop tipe D
Pencacah (counter) MOD dibuat menggunakan "flip-flop" dan satu flip-flop dapat menghasilkan hitungan 0 atau 1, memberikan jumlah maksimum 2. Ada berbagai jenis desain flip-flop yang bisa kita gunakan, SR flip-flop, JK flip-flop Master-slave, atau bahkan flip-flop tipe-D untuk membangun pencacah (counter).
Tetapi untuk menjaga hal-hal sederhana, kita akan menggunakan flip-flop tipe-D, (DFF) juga dikenal sebagai Data Latch, karena input data tunggal dan sinyal clock eksternal digunakan, dan juga dipicu tepi positif.
Flip-flop tipe-D, seperti TTL 74LS74, dapat dibuat dari S-R atau J-K based edge-triggered flip-flop yang bergantung pada apakah Anda ingin mengubah status baik pada positif atau tepi terdepan (transisi 0 ke 1) atau pada tepi negatif atau trailing (transisi 1 ke 0) dari pulsa clock.
Flip-flop tipe-D dan Tabel Kebenaran
Pengoperasian flip-flop tipe-D (DFF) sangat sederhana karena hanya memiliki input data tunggal, yang disebut "D", dan input clock "CLK" tambahan.
Hal ini memungkinkan bit data tunggal (0 atau 1) disimpan di bawah kendali sinyal clock sehingga menjadikan flip-flop tipe-D perangkat sinkron karena data pada input ditransfer ke output flip-flop hanya pada memicu tepi pulsa clock.
Jadi dari tabel kebenaran, jika ada logika "1" (HIGH) pada input data ketika pulsa clock positif diterapkan, maka flip-flop SET dan menyimpan logika "1" di "Q", dan komplemen " 0” di . Demikian juga, jika ada LOW pada input data ketika clock lain pulsa positif diterapkan, flip-flop RESET dan toko “0” di “Q”, dan menghasilkan “1” di .
Kemudian output "Q" dari flip-flop tipe-D menanggapi nilai input "D" ketika input clock (CLK) adalah HIGH. Ketika input clock adalah LOW, kondisi di "Q", "1" atau "0" ditahan sampai waktu berikutnya sinyal clock naik HIGH ke level logika "1".
Oleh karena itu output pada "Q" hanya berubah status ketika input clock berubah dari nilai "0" (LOW) menjadi "1" (HIGH) menjadikannya tepi positif yang dipicu flip-flop tipe-D. Perhatikan bahwa flip-flop negatif yang dipicu tepi bekerja dengan cara yang persis sama, kecuali bahwa tepi jatuh dari pulsa clock adalah tepi pemicu.
Jadi sekarang kita tahu bagaimana flip-flop tipe-D yang dipicu bekerja, mari kita lihat menghubungkan beberapa bersama untuk membentuk Pencacah (counter) MOD.
Flip-flop merupakan rangkaian dari gerbang logika yang berfungsi untuk menyimpan suatu keadaan secara semi permanen atau secara sementara
keadaan yang dimaksud adalah keadaan logika high dan low atau biasa disebut juga logika 1 dan 0
Keadaan tersebut bersifat semi permanen karna jika sumber arus diputus atau dimatikan maka data pada flip-flop akan hilang
Jika suatu flip-flop terhubung dengan sumber arus maka data pada flip-flop akan tetap sampai ada suatu perintah untuk merubahnya atau menghapusnya
jadi intinya pengertian flip-flop adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk menyimpan data secara sementara
Komponen flip-flop
Komponen utama untuk membuat flip-flop adalah gerbang nand maupun gerbang nor pada artikel ini admin akan membahas rangkaian flip-flop menggunakan gerbang nand
jenis-jenis flip-flop dan cara kerja flip-flop
Flip-flop terdiri dari beberapa jenis
Adapun jenis-jenis flip-flop adalah sebagai berikut
RS flip-flop
Jenis flip-flop yang paling sederhana adalah RS flip-flop atau SR flip-flop atau Set Reset flip-flop
RS flip-flop mempunyai 2 masukan yaitu Set dan reset
Set berfungsi untuk menyetel keluaran flip-flop atau output Flip-flop menjadi berlogika 1
Reset berfungsi untuk mereset keluaran flip-flop menjadi berlogika 0
jadi intinya cara kerja flip-flop jenis ini adalah menyimpan dan menghapus data melalui pin set dan reset
Berikut rangkaian RS flip-flop secara sederhana
Rangkaian berikut merupakan rangkaian inti dari RS flip-flop. RS flip-flop dapat dibuat dengan menyusun 2 buah gerbang nand atau sering disebut juga dengan Nand Gate Latch
Rangkaian nand gate latch merupakan inti dasar dari flip-flop. Adapun fungsi masing-masing pada bagian diatas adalah sebagai berikut
Pin S. pin S berfungsi untuk mengeset nilai Q dari 0 menjadi 1 (proses memasukkan data)
Pin R. Pin R berfungsi untuk mereset nilai Q dari 1 menjadi 0 (proses penghapusan data)
Pin Q. Pin Q merupakan pin output
Pin Q’. Pin Q’ merupakan pin output komplementer yang selalu berkebalikan dengan nilai Q
cara kerja nand gate latch
perhatikan gambar dibawah. Cara kerja nand gate latch cukup sederhana yang perlu diperhatikan adalah pin input harus tetap diberi kondisi seperti kondisi 1 atau 0
Jika sobat menggunakan satu saklar maka sobat dapat mengakalinya dengan menghubungkan input dengan terminal negatif melalui resistor 1K (pull down)
ketika saklar dilepas maka maka kondisi input akan berlogika 0 dan saat saklar ditekan akan berlogika 1
Berikut skema resistor pull down. Kabel berwarna merah menandakan logika 1 sedangkan kabel berwarna ungu menandakan sedang berlogika 0.
Saat saklar tidak ditekan maka output akan terhubung dengan tegangan negatif (berlogika 0)
Saat saklar ditekan maka output akan berlogika 1
Selanjutnya output diatas dapat dihubungkan kedalam input nand gate Latch maupun pada setiap input rangkaian digital
Cara kerja RS flip-flop
Gambar dibawah menunjukkan rangkaian RS flip-flop dengan clock adapun fungsi Clock adalah untuk memblokir atau mengijinkan sinyal untuk masuk pada pin R dan S
Cara kerja RS flip-flop pada gambar diatas data input akan bekerja ketika sinyal clock berlogika 1
Jika sinyal clock berlogika 0 maka data yang masuk pada pin R dan S akan di disable atau diblok
Prinsip kerja RS flip-flop
Pada RS flip-flop akan terjadi beberapa kondisi sebagai berikut
pertama R S = 0 0. ini berarti tidak diterapkan pemicu dalam hal ini nilai keluaran Q mempertahankan nilai terakhir yang dimilikinya contohnya Q sebelumnya adalah bernilai 0 maka nilai Q akan 0
kedua R S = 0 1. Ini berarti sebuah pemicu diterapkan pada masukan S. hal ini mengakibatkan flip-flop mengeset nilai Q menjadi 1
ketiga R S = 1 0. Ini berarti sebuah pemicu diterapkan pada masukan R. Hal ini mengakibatkan flip-flop akan mereset dan merubah nilai keluaran Q menjadi 0
keempat R S = 1 1. Kondisi ini merupakan kondisi terlarang.Kondisi ini berarti menerapkan pemicu pada kedua masukkan S dan R pada saat yang sama. Hal ini merupakan suatu pertentangan karna mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran Q secara serentak sama dengan 1 dan sama dengan 0. Hal ini sama saja artinya dengan menginjak pedal gas dan menginjak pedal rem (tidak masuk akal). Oleh karna itu hal ini dinyatakan terlarang. Namun pada kenyataannya RS flip-flop tidak begitu digunakan karna ada flip-flop lain yang mempunyai sifat lebih baik dari RS flip-flop
Pada rangkaian diatas output Q merupakan output utama flip-flop Sedangkan Output Q’ merupakan output komplementer yang mempunyai nilai berkebalikan dengan output Q
Rangkaian diatas dapat disempurnakan dengan menambahkan clock seperti dibawah sehingga menjadi RS flip-flop sempurna
Fungsi dari clock yaitu untuk memberi ijin sinyal masuk
Ketika clock bernilai rendah atau berlogika 0 maka apapun Input yang diberikan pada pin R dan S tidak akan berpengaruh terhadap output Flip-flop
Ketika clock bernilai tinggi atau berlogika 1 maka masukkan baru akan diteruskan menuju output flip-flop
Berikut rangkaian RS flip-flop dengan clock
Berikut beberapa kondisi yang terjadi pada flip-flop RS flip-flop akan beroperasi saat sinyal clock bernilai tinggi Dalam rangkaian digital RS flip-flop digambarkan sebagai berikut
Saat RS bernilai 00
Ini berarti tidak diterapkan pemicu.
Dalam hal ini output Flip-flop akan mempertahankan nilai terakhir yang dimilikinya
Saat RS bernilai 01
Ini berarti sebuah pemicu diterapkan pada input S hal ini akan merubah nilai flip-flop sehingga output Q menjadi berlogika 1 (kondisi Set)
Saat RS bernilai 10
Ini berarti sebuah pemicu diterapkan pada input R hal ini akan merubah nilai flip-flop sehingga output Q menjadi berlogika 0 (kondisi Reset)
Saat RS bernilai 11
Hal ini adalah kondisi terlarang atau tidak mungkin
Dalam artian kita berupaya melakukan Set dan reset secara bersamaan
Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah kita berupaya untuk memutar gas dan melakukan rem secara bersamaan
Dan hal diatas harus dihindari
Karna kondisi terlarang tersebutlah RS flip-flop jarang digunakan dalam rangkaian digital namun kita bisa memakai flip-flop lain yang lebih bagus dari pada rs flip-flop
Namun bagaimana pun juga RS flip-flop adalah inti dari semua flip-flop
D flip-flop
D flip-flop atau data flip-flop merupakan pengembangan dari RS flip-flop
Pada D flip-flop kondisi masukkan terlarang sudah tidak ditemukan lagi karna telah dimodifikasi sehingga hanya mempunyai 1 input
D flip-flop dapat dibuat dengan menambahkan gerbang not pada rs flip-flop. Untuk artikel D flip-flop selengkapnya admin membagikannya pada rangkaian d flip-flop
Simbol D flip-flop
JK flip-flop
JK flip-flop adalah flip-flop Universal karena JK flip-flop mempunyai semua sifat-sifat flip-flop lainnya
Pada jika flip-flop jika semua masukkan J dan K bernilai 1 maka akan berfungsi sebagai toogle atau T flip-flop
Jk flip-flop dapat dibangun dengan menggunakan gerbang nand atau pun nor
Berikut rangkaian jk flip-flop dengan menggunakan gerbang nand
Untuk rangkaian T flip-flop sobat dapat membaca artikel rangkaian T flip-flop
Pada rangkaian digital simbol jk flip-flop adalah sebagai berikut
fungsi flip-flop pada rangkaian digital
fungsi flip-flop sangat penting dalam rangkaian digital
Sensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis. Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah besaran fisis tertentu menjadi besaran listrik equivalent yang siap untuk dikondisikan ke elemen berikutnya. Sensor dapat dianalogikan sebagai sepasang mata manusia yang bertugas membaca atau mendeteksi data/ informasi yang ada di sekitar. D Sharon, dkk (1982), mengatakan sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Contohnya antara lain yaitu, kamera sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor peraba, LDR (light dependent resistance) sebagai sensor cahaya, dan lainnya.
Tranduser berasal dari kata “traducere”dalam bahsa latin yang berarti mengubah sehingga tarnduser dapat didefinisikan sebagai suatu piranti yang dapat mengubah suatu energy ke bentuk energy lain. Sedangkan William D.C, (1993), mengatakan transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya”. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas). Contohnya saja yaitu generator adalah transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya.
Transduser (Inggris: transducer) adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya, sensor tekanan). Transduser bisa berupa peralatan listrik, elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik, atau fotovoltaik. Dalam pengertian yang lebih luas, transduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai suatu peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya.Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis. Contoh lain adalah mikrofon, yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi listrik.
Suatu definisai mengatakan “transducer adalah sebuah alat yang bila digerakkan oleh energi di dalam sebuah sitem transmisi, menyalusrkan energi dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi kedua”. Transmisi kedua ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau termal (panas).
Sebagai contoh, definisi transducer yang luas ini mencakup alat-alat yang mengubah gaya atau perpindahan mekanis menjadi sinyal listrik. Alat-alat ini membentuk kelompok transducer yang sangat besar dan sangat penting yang lazim ditemukan dalam instrumentasi industri; dan ahli instrumentasi terutama berurusan dengan jenis pengubahan energi ini. Banyak parameter fisis lainnya (seperti panas, intensitas cahaya, kelembaban) juga dapt diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan transducer.
Transducer-transducer ini memberikan sebuah sinyal keluaran bila diransang oleh sebuah masukan yang bukan mekanis; sebuah transmistor bereaksi terhadap variasi temperatur; sebuah fotosel bereaksi terhadap perubahan intensitas cahaya; sebuah berkas elektron terhadap efek-efek maknetik, dan lain-lain. Namun dalam semua hal, keluaran elektris yang diukur menurut metoda standar memberikan besarnya besaran masukan dalam bentuk ukuran elektris analog.
Rangkaian R (Resistan), L (Reaktansi Induktif, C (Reaktansi Kapasitif)
Rangkaian RLC merupakan rangkaian baik yang dihubungkan dengan paralel ataupun secara seri, namun rangkaian tersebut harus terdiri dari kapasitor, induktor, dan resistor. Penamaan RLC sendiri juga memiliki alasan tersendiri, yaitu disebabkan nama yang menjadi symbol listrik biasanya pada kapasitansi; induktansi dan ketahanannya masing-masing. Rangkaian ini akan beresonansi dengan suatu cara yang sama yaitu-sebagai Rangkaian LC, bersamaan dengan terbentuknya osilator harmonik.
Berikut ini adalah beberapa teori dasar elektronika serta dasar kelistrikan yang harus anda pelajari dan pahami jika anda ingin menjadi ahli dalam dunia elektronika. Penasaran dengan informasi lengkapnya? Silahkan simak baik-baik informasi lengkap dari belajarelektronika.net di bawah ini.
1. Teori Elektron dan Atom
Jika suatu benda atau zat baik itu padat, cair, atau gas, dibagi-bagi menjadi bagian yang paling kecil, dan bagian tersebut masih memiliki sifat asalnya, maka benda atau zat tersebut dinamakan molekul. Jika molekul tersebut terus dibagi-bagi menjadi bagian yang paling kecil sekali, sehingga bagian tersebut tidak memiliki sifat asalnya lagi, maka disebutlah atom.
Kata atom sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Jadi atom dapat didefinisikan sebagai bagian yang terkecil dari molekul yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan reaksi kimia biasa. Sementara molekul adalah bagian terkecil dari suatu benda yang masih punya sifat asal.
Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengankomputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
1. Desimal (Basis 10)
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :